I. Gambaran Pemuda-Pemudi Indonesia Saat Ini
Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol
sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif
pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik
dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan,
memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan
kesadaran hukum. Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan
kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban
sebagai warga negara, membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan
penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik,
menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses
informasi.
Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan
pendidikan politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya,
kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta
kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
Namun kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi
moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang
pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik, pemuda tidak lagi memberi contoh
dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak
yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka
terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak
mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat
memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.
Adapun masalah lain yang turut menjadi pemicu terancamnya
posisi pemuda adalah lemahnya pengawasan orang tua, keluarga, serta orang
terdekat termasuk pula lemahnya pemahaman pemuda terhadap agama, melanggar
tatanan hukum yang berlaku, dan lain sebagainya mengakibatkan pemuda banyak
terjerumus dalam pusaran pergaulan yang mengantarkan pemuda pada titik
kehancuran. Fakta yang ada sekarang menjadi bukti hal tersebut, misalnya dari
beberapa hasil penelitian mengemukakan bahwa seks bebas, penyalahgunaan
narkoba, justru lebih banyak dilakukan oleh pemuda.
Seperangkat aturan saja tidaklah cukup untuk melindungi
pemuda dari berbagai kemungkinan terburuk, tanpa didukung oleh peran
pemerintah, masyarakat, swasta, dan lain sebagainya dalam implementasi
seperangkat regulasi. Untuk itu harus dicari solusi agar proses pengembangan
potensi pemuda bukan hanya terbentuk dalam rencana semata, melainkan direalisai
melalui mekanisme yang sudah diatur sedemikian rupa. Salah satunya adalah
organisai yang memang merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki pemuda, sebab organisasi merupakan sarana paling efektif untuk
menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut.
II. Pemerataan Pendidikan di Indonesia
Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum merata. Misalnya
saja di kota-kota besar, sarana dan prasarana pendidikan di sana sudah
sangat maju, sedangkan di desa-desa hanya mengandalkan sarana dan
prasarana seadanya. Bukan hanya masyarakat di desa saja yang masih
tertinggal pendidikannya. Daerah-daerah di Indonesia timur bukan hanya
sarana dan prasarana yang kurang tapi juga kurangnya tenaga pengajar
sehingga sekolah-sekolah disana masih membutuhkan guru-guru dari
daerah-daerah lain. Walaupun ada warga negara Indonesia yang tinggal di
kota-kota besar tapi karena mereka termasuk ke dalam warga negara yang
kurang mampu sehingga mereka tidak bisa merasakan pendidikan. Banyak
anak-anak yang masih di bawah umur sudah bekerja untuk membantu orang
tua mereka dalam mempertahankan hidupnya.
Tidak meratanya pendidikan di Indonesia juga disebabkan
beberapa faktor, diantaranya adalah :
1.
Rendahnya
Kualitas Guru
2.
Rendahnya Kesejahteraan Guru
3.
Rendahnya Prestasi Siswa
4.
Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
5.
Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
6.
Mahalnya Biaya Pendidikan
Tentunya, untuk mengatasi masalah pemerataan pendidikan, pemerintah
telah mengupayakan berbagai cara agar pendidikan di Indonesia merata
sejak tahun 1984. Seperti mulai dari pemerataan pendidikan sekolah
dasar, selanjutnya diikuti dengan wajib belajar 9 tahun sejak 2 Mei
tahun 1994. Wajib belajar 9 tahun direncanakan tuntas pada tahun 2008,
serta menyebar lulusan guru-guru ke daerah-daerah yang masih minim
tenaga pengajarnya dan banyak lagi program-program yang pemerintah
lakukan.
Sudah banyak dari
program-program pemerintah tersebut yang berhasil, namun upaya-upaya
yang dilakukan pemerintah tidak semuanya berhasil. Masih banyak upaya
pemerintah yang kurang berhasil bahkan bisa juga disebut gagal dalam
pelaksanaannya
III. Saran Untuk Pembangunan Indonesia yang Lebih Baik
Pertama penerangan
pembangunan, yaitu upaya menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan
melalui kegiatan “penerangan pembangunan” bertujuan untuk menciptakan
kondisi sosial kultural yang mantap dan dinamis, sehingga setiap warga
mau dan mampu mengembangkan potensi manusiawanya secara optimal. Secara
garis besar, tujuan penerangan pembangunan adalah secara kuatitatif
mampu menjangkau masyarakat seluas mungkin dan secara kualitatif
mampu menumbuhkan dan membina kesadaran masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.
Kedua, penyuluhan
pembangunan yaitu suatu sistem pendidikan diluar sekolah untuk anggota
masyarakat. Sasaran penyuluhan adalah manusia. Penyuluhan bertujuan
adalah untuk mewujudkan keadaan yang memungkinkan masyarakat berproduksi
lebih baik, melakukan usaha yang lebih menguntungkan, dan hidup lebih
sejahtera baik materi maupun spirit. Berdasarkan pengalama, untuk lebih
berhasilnya pembangunan, maka fungsi penyuluhan oleh instansi terkait
selalu ditangani secara khusus selain fungsi pengaturan dan pelayanan.
Dalam konteks ini penyuluhan berfungsi sebagai faktor penunjang
pembangunan.
Ketiga, apresiasi
keadaan yaitu dalam rangka mengembangkan peranan dan kegiatan
penyuluhan, maka apresiasi keadaan masyarakat perlu dilakukan dengan
cermat.
https://id-id.facebook.com/GenerasiMudaAnakKalbar/posts/529380087091913
http://acepwahyuhermawan79.blog.com/pemerataan-pendidikan-di-indonesia/
http://kinandika.wordpress.com/2013/02/04/pembangunan-indonesia-dan-permasalahannya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar